Mari, Selamatkan Palestina!



TRAGEDI bangsa Palestina yang terus diduduki dan diserang oleh Israel, mengundang simpati dunia. Di Indonesia, Jemaah Muslimin (Hizbullah) siap mengirim 1.000 orang relawan ke Palestina. Langkah tersebut diambil untuk membantu warga Palestina.

Saat ini Hizbullah Indonesia sedang melakukan lobi-lobi intensif dengan beberapa dubes di Indonesia, dalam rangka mencari kemudahan visa untuk dapat masuk ke Palestina.

Tenaga relawan yang dikirimkan merupakan tenaga medis, serta tenaga serba guna yang dapat digunakan dalam memperbaiki infrastruktur yang rusak. Rata-rata para relawan Hizbullah itu berpengalaman dalam menangani jatuhnya korban massal. mereka sudah pernah membantu saat terjadi gempa di Yogyakarta dan tsunami di Aceh.

Karenanya, Hizbullah berharap supaya pemerintah dapat memberikan kemudahan dalam pengurusan visa agar para relawan dapat segera membantu warga Palestina. Karena kejadian ini bukan hanya urusan kaum muslim saja, tapi masalah kemanusiaan secara luas. Sebab di Palestina, khususnya di Yerusalem, itu muara dari beberapa agama, ada Islam, Kristen, Katholik, dan Yahudi.

Terlepas dari itu semua, satu hal yang tak terpikirkan, baik oleh Israel, maupun Hamas adalah soal masa depan Palestina. Sikap antagonistik dan oposisional Israel-Hamas, pada akhirnya akan menyulitkan Palestina. Di satu sisi, Israel menolak eksistensi Hamas. sebaliknya, Hamas menolak keberadaan Israel.

Pada akhirnya, sebagaimana dicatat analis Zuhairi Misrawi, kepentingan Palestina harus diletakkan di atas segala-galanya. Termasuk bagi Israel yang sedang melancarkan serangan, bahwa apa yang mereka lakukan saat ini pada hakikatnya hanya menyusahkan warga sipil dan menambah penderitaan bagi Palestina. Serangan mereka kali ini hanya membangkitkan benih-benih radikalisme di Timur Tengah dan dunia pada umumnya.

Presiden SBY sudah menegaskan pemerintah dan bangsa Indonesia konsisten untuk terus mendukung perjuangan bangsa Palestina dalam mempertahankan hak dan kedaulatannya.

Dalam pidatonya pada Tabligh Akbar memperingati tahun baru Islam 1430 Hijriyah di Masjid Istiqlal Jakarta, Selasa (30/12), Presiden SBY mengatakan dukungan itu diwujudkan dengan keprihatinan dan seruan kepada dunia untuk menghentikan serangan Israel di Jalur Gaza.

Serangan Israel yang tidak proporsional dengan korban jiwa yang begitu besar, merupakan tragedi yang benar-benar tidak bisa kita lupakan. Indonesia mengecam keras aksi Israel itu dan mendesak agar PBB mengambil langkah konkret untuk menghentikan aksi Israel. Indonesia mengajak semua pihak untuk membantu menghentikan serangan tersebut.

Presiden telah mengirim surat kepada Sekjen PBB Ban Ki-moon dan Presiden DK PBB agar kedua lembaga itu mengeluarkan resolusi bagi Israel untuk menghentikan serangannya ke Jalur Gaza. Indonesia berpendapat DK PBB harus bersidang secara formal untuk mengeluarkan resolusi kemudian bisa betul-betul memaksa Israel untuk menghentikan serangan-serangan.

Indonesia juga mengimbau agar Israel dan Palestina kembali masuk ke proses perdamaian seperti setengah tahun lalu agar tercipta keamanan dan perdamaian di Jalur Gaza.***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar